Softball Sultra Revisi Target Perolehan Medali pada PON XXI

Olahraga247 Dilihat

Softball Sultra Revisi Target Perolehan Medali pada PON XXI

Tidak adanya Training Centre (TC) serta adanya pengurangan kuota atlet yang akan diberangkatkan pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI, Aceh-Sumut tanggal 5-20 September mendatang, membuat beberapa cabang olahraga mulai merevisi target perolehan medali. Salah satunya yaitu cabang softball yang merevisi target perolehan medalinya pada ajang multi-iven tersebut.

Ketua Pengurus Provinsi (Pengprov) Perbasasi Sultra, Dr Ir H Pahri Yamsul M.Si., kepada sejumlah jurnalis di kantornya, Kamis (11/7) mengaku tidak yakin dengan target yang dipatok sedari awal yaitu dua medali emas. Kini, cabang softball yang dipimpinnya menurunkan target tersebut menjadi 1 emas dan 1 perak.

‘’Persaingan cabang softball sudah makin merata. Apalagi daerah lain melakukan persiapan maksimal menghadapi PON. Sultra juga menjadi incaran daerah lain untuk dikalahkan, karena prestasi di beberapa ajang yang cukup menjanjikan beberapa tahun terakhir. Apalagi di bagian putera yang persaingannya sangat ketat,’’ kata Pahri yang saat ini menjabat Kadis Sumber Daya Air dan Bina Marga Sultra.

Hal lain yang membuat pihaknya terpaksa menurunkan target perolehan adalah tidak maksimalnya persiapan Sultra dalam menyongsong perhelatan PON XXI. Padahal, seperti cabang beregu lainnya, softball butuh waktu untuk membuat tim dan permainan menjadi solid.

‘’Ketika menjelang PON XVI di Jawa Barat, kami TC 6 bulan. Sebagian besar di luar negeri dengan sejumlah ujicoba di berbagai iven. Alhamdulillah hasilnya emas. Namun saat ini, untuk sekedar TC di dalam negeri saja, kita belum ada. Sehingga dari beberapa iven yang kita ikuti terakhir ini, posisi kita sudah terlihat dimana berada,’’ urai Pahri.

Pahri yang membawa cabang softball Sultra disegani di level nasional mengaku pernah menargetkan perolehan dua medali emas dalam PON mendatang. Yaitu emas putera dan puteri. Dengan syarat, ada TC selama 6 bulan.

‘’Sedari awal memang saya pernah targetkan pencapaian dua medali emas. Tetapi melihat persiapan yang minim serta persaingan yang makin ketat tentunya kami realistis saja untuk menurunkan target dimaksud. Ketika itu, saya ungkapkan salah satu syarat penting yaitu TC selama enam bulan dan uji coba. Tapi dua bulan jelang PON, kedua hal tersebut tidak dapat direalisasikan,’’ kata Pahri.

Seperti diberitakan sultraindependen.com edisi Selasa (9/7), Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sultra memutuskan hanya menanggung biaya tarining centre (TC) mandiri yang dilakukan setiap cabang olahraga (Cabor) selama 20 hari. Keputusan tersebut diambil pada rapat KONI dipimpin wakil Ketua I, Sigit Prasetyo Raharjo. Biaya TC Mandiri yang ditanggung pun hanyalah biaya makan dan operasional Pengprov cabor selama 20 hari.(has)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *