Prestasi Mentereng Softball Sultra di Bawah Binaan Pahri Yamsul

Para Peraih Medalli Emas PON Untuk Sultra

Olahraga317 Dilihat

Prestasi Mentereng Softball di Bawah Binaan Pahri Yamsul

Cabang olahraga softball Sultra mencatat prestasi emas ketika bertanding pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX tahun 2016 silam di Bandung Jawa Barat. Hal ini menandai bangkitnya prestasi softball Sultra setelah bertahun-tahun tidak terlihat.

Cerita unik sempat mewarnai keikutsertaan cabang softball di ajang multi-iven tersebut. Ketika itu, cabang softball tidak masuk daftar KONI Sultra sebagai cabang olahraga yang akan ikut bertanding PON XIX di Bandung, meskipun mereka lolos pada ajang Pra-PON. Alasannya tentu saja persoalan minimnya anggaran yang dialokasikan untuk kepentingan PON. Apalagi sebagai cabang beregu Softball tentu punya pemain lebih banyak. Sehingga, softball tidak masuk dalam hitungan.

Namun berkat kegigihan seorang Pahri Yamsul yang merupakan ketua Pengprov Perbasasi Sultra, akhirnya softball ikut dalam PON ke-19 di Bandung meskipun dengan konsekwensi biaya mandiri.

‘’Waktu itu memang softball tidak masuk daftar KONI Sultra yang akan dibawa ke Bandung. Padahal kami lolos melalui ajang Pra-PON. Bukan jatah, apalagi untuk memenuhi kuota peserta. Tetapi setelah saya melobi pihak KONI kami diizinkan dengan konsekwensi biaya mandiri. KONI tidak membiayai,’’ kata Pahri Yamsul.

Karena tak masuk hitungan itulah, Pahri kemudian total dalam membina softball agar dapat mencetak prestasi. Tidak tanggung-tanggung, Pahri Yamsul memboyong pemainnya melakukan pemusatan latihan (TC) selama beberapa bulan di Filipina sebagai kiblat pembinaan softball Asia Tenggara.

Hasilnya benar-benar luar biasa. Softball Sultra yang selama ini menjadi lawan empuk bagi provinsi lain, tampil apik dengan mengalahkan lawan-lawannya. Satu persatu tim unggulan menyerah di tangan tim Softball Sultra. Dan hasilnya, untuk pertamakali medali emas digenggam cabang softball Sultra.

Pada PON XX tahun 2021 di Papua, giliran softball puteri yang tampil trengginas. Sayang di partai final mereka kalah dan hanya mampu menyabet medali perak.

‘’Saya hanya minta ke KONI waktu itu agar softball diikutkan dan diakui sebagai salah satu Cabor dari Sultra. Alhamdulillah setelah diizinkan, kami melakukan persiapan maksimal dan hasilnya medali emas. Sekarang softball sudah mencatatkan prestasi, tentu kami berharap perhatian pemerintah khususnya KONI Sultra,’’ kata Pahri Yamsul.

Pada PON XXI di Aceh-Sumut, Pahri Yamsul menyebutkan persaingan yang semakin ketat. Dengan status Sultra sebagai peraih emas PON Jabar dan perak PON Papua, daerah lain berharap dapat mengalahkan Sultra. Dengan persiapan yang kurang maksimal menghadapi PON Aceh-Sumut, Pahri masih berharap timnya bisa meraih medali.

‘’Dengan persiapan yang kurang maksimal seperti ini, kami hanya berharap tim puteri dapat merebut medali emas. Sedangkan tim putera menghadapi persaingan lebih berat dan semoga dapat mengamankan medali perak,’’ kata Pahri Yamsul yang sehari-harinya adalah Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga Sultra ini.

Adapun tim softball putera yang berhasil meraih emas pada PON XIX Bandung adalah, Syaiful Nurdin, Aditya Pratama Hamza, Abriansyah Tri Saputra, Herianto Badillah, Sipit Surya Dharma, Yana Gerhana, Lucky Fidel, Malikul Mulki Kentanadaku, Efrianto Tri Putra, Rahman Yakin.(has)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *