Gunakan Alat Bekas, Softball Sultra Tidak Janjikan Medali

Olahraga313 Dilihat

Gunakan Alat Bekas, Softball
Sultra Tidak Janjikan Medali

Miris sekali nasib cabang olahraga softball pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI di Aceh-Sumut. Sudah hampir dua pekan berada di provinsi Aceh. Cabang softball digadang-gadang akan membawa pulang medali dari arena PON. Namun ternyata, semangat juang mereka di lapangan ternyata tidak didukung dengan peralatan untuk bertanding.

Ketua Pengprov Perbasasi Sultra, Pahri Yamsul kepada jurnalis sultraindependen.com mengatakan, awalnya cabang yang dipimpinnya memang ditargetkan untuk membawa pulang medali. Tetapi melihat kenyataan yang ada sekarang, dirinya tidak yakin hal itu dapat direalisasi.

Pasalnya menurut Pahri, mereka tidak dilengkapi dengan peralatan dasar dalam bertanding seperti bat, glove dan bola. Padahal ketiga peralatan tersebut sangat penting dalam menentukan baik buruknya performance tim dalam bertanding. Karena tidak adanya peralatan dari KONI, softball Sultra terpaksa menggunakan alat bekas pakai yang sudah berumur beberapa tahun.

‘’Saya ibaratkan ini yah, kita ditugaskan pergi berperang melawan musuh, tetapi tidak diberi senjata. Sementara lawan yang kita hadapi berbekal senjata lengkap dan modern. Hasilnya, sudah pasti dapat ditebak. Teknologi peralatan di softball itu selalu berkembang. Dan itu sangat berpengaruh pada penampilan tim secara keseluruhan. Dengan menggunakan alat bekas yang sudah berusia beberapa tahun, apa yang bisa kita harapkan menghadapi lawan dengan peralatan lengkap,’’ kata Pahri.

Hal lain yang jadi sorotan Pahri adalah tidak adanya perhatian dari pengurus KONI selama hampir dua pekan berada di Bumi Rencong. Padahal, secara psikologis pemain yang sudah berbulan-bulan menjalani latihan dan kini bertanding dengan tekanan tinggi, tentu mengharapkan ada perhatian dari pengurus KONI Sultra.

‘’Para pemain saya mengeluh, mempertanyakan para pengurus KONI yang belum satu orangpun memperlihatkan batang hidungnya di arena PON. Tidak usah bawa apa-apa, cukup kalian hai pengurus KONI datang menjenguk serta memberikan semangat dan motivasi kepada para pemain agar mereka punya motivasi dalam bertanding. Tapi sampai saat ini, tidak ada yang muncul seorangpun,’’ ujar Pahri kesal.

Menurut Pahri, dengan kondisi seperti itu timnya masih mampu mencatatkan dua kali kemenangan. Tetapi juga menderita dua kali kekalahan. Sehingga saat ini berada di peringkat ketiga babak penyisihan. Pahri juga mengaku tidak bisa menyalahkan atletnya jika ogah-ogahan dalam bertanding.

‘’Saya sempat tanya ke pemain, mengapa ogah-ogahan dalam bertanding. Tanpa semangat dan mental bertanding drop. Ternyata jawaban para atlet bahwa, apa yang mereka harapkan. Sudah memeras keringat mulai dari latihan sampai bertanding, tetapi dilepas begitu saja tanpa perhatian dan peralatan. Sehingga sekali lagi saya sampaikan, PON kali ini softball tidak bisa menjanjikan medali apapun,’’ kata Pahri Yamsul.

Menanggapi perihal peralatan pertandingan, Wakil ketua I KONI Sultra, Sigit Prasetyo Raharjo beberapa waktu lalu mengatakan, memang KONI tidak menyiapkan. Karena kesepakatan yang lalu, untuk peralatan akan ditanggung pihak Dinas Pemuda dan Olahraga.

‘’Untuk konsumsi dan akomodasi, ketika PON dimulai itu sudah jadi tanggungjawab PB PON. Karena memang ada kontribusi dari setiap provinsi untuk konsumsi dan akomodasi. Sedangkan peralatan, memang KONI tidak menyiapkan, tetapi Dispora yang siapkan,’’ kata Sigit Prasetyo Rahardjo.(has)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *