Pj Gubernur : Bidan Garda Terdepan Pelayanan Kesehatan Ibu Anak

Berita Utama224 Dilihat

Pj Gubernur : Bidan Garda Terdepan Pelayanan Kesehatan Ibu Anak

’’Satukan Langkah Dalam Transformasi Kesehatan Untuk Penguatan Pelayanan Kebidanan Berkesinambungan Berbasis Bukti’’. Itulah tema yang diusung dalam Mustawarah daerah (Musda) ke-8 Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Sultra. Kegiatan ini dibuka Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Andap Budhi Revianto, di salah satu hotel di Kota Kendari, Sabtu (26/10). Musda diikuti 610 Bidan dari 17 Kabupaten/Kota se-Sultra.

Diawali sapaan dari Anggota DPR-RI Rieke Dyah Pitaloka secara virtual, Dia menyampaikan, kesehatan tidak lagi hanya dilihat pencegahan dan pengobatan, namun kesehatan adalah bagian geopolitik dan geoekonomi. Hadir juga secara –virtual- bidan senior, Ny Nur Aini Madjid dan Ny Emi yang mengucapkan selamat serta harapan atas terselenggaranya Musda ke-8 IBI Sultra Tahun 2024.

’’Saya ucapkan selamat melaksanakan Musda ke-8. Harapan saya, melalui Musda, terpilih Pimpinan dan Pengurus IBI yang memiliki komitmen kuat dan visi yang jelas untuk memajukan profesi bidan di Sulawesi Tenggara,’’, ucap Bidan Senior Ny Nur Aini.

Sementara itu Ketua Pengurus Daerah IBI Sultra, Ny Maswaty Madjid, mengatakan Musda ini merupakan forum tertinggi dalam organisasi yang diselenggarakan dalam jangka waktu 5 tahunan.

Sementara itu, Ketua Pengurus Pusat IBI, Ny Ade Jubaedah, dalam sambutannya menyampaikan Musda ke-8 IBI Sultra Tahun 2024 ini merupakan momentum yang sangat penting.

’’Seiring perkembangan teknologi dan kebutuhan masyarakat, peran Bidan dalam meningkatkan kualitas kesehatan ibu dan anak semakin penting dan strategis,’’ ungkap Ade.

Pj. Gubernur Sultra kemudian memberikan sambutan serta membuka Musda tersebut. Dalam sambutannya Andap Budhi Revianto mengharapkan melalui Musda ini terpilih Ketua dan Pengurus IBI Sultra baru yang amanah serta mampu membawa IBI Sultra makin maju.

Mantan Sekjen Kemenkuham RI ini mengajak para Bidan terus berkontribusi dalam pembangunan kesehatan, khususnya bidang kesehatan ibu dan anak, kesehatan reproduksi, serta keluarga berencana.

’’Bidan adalah garda terdepan dalam memberikan pelayanan kesehatan ibu, anak, dan kesehatan reproduksi, meliputi pemeriksaan kehamilan, persalinan, keluarga berencana, immunisasi dan lainnya,’’ ujarnya.

Terkait pentingnya ASI eksklusif, dia mendorong para Bidan untuk gencar melakukan sosialisasi tentang pentingnya ASI eksklusif bagi bayi. Dengan memberikan pemahaman pada masyarakat bahwa istilah ’’menyusui’’ berarti memberikan ASI langsung dari payudara ibu kepada bayi, bukan memberikan susu formula.

Selain itu, Andap juga menyoroti peran Bidan dalam pencegahan stunting. Dengan memberikan pemahaman kepada masyarakat hingga pelosok daerah mengenai pentingnya gizi ibu hamil dan pemberian ASI eksklusif bagi bayi hingga usia dua tahun.
Mantan Kapolda Sultra ini juga menyampaikan data terbaru terkait Angka Kematian Ibu (AKI), dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Sultra, yang mencapai 44 orang. Dengan Kolaka sebagai penyumbang tertinggi. Sedangkan AKB juga cukup tinggi, dengan total 313 kasus, di mana Kota Kendari mencatat angka tertinggi.

Ia menekankan bahwa Bidan memiliki peran penting dalam menurunkan stunting serta AKI dan AKB melalui intervensi spesifik seperti pemberian tablet tambah darah bagi remaja putri dan ibu hamil, serta advokasi pemberian ASI eksklusif.

Untuk mendukung tugas Bidan, pemerintah daerah menugaskan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi untuk melakukan sejumlah langkah. Yakni pendataan ulang jumlah bidan, peningkatan kesejahteraan bidan non-ASN dan pengalokasian anggaran untuk jaminan kesehatan Bidan. Selain itu, pemerintah daerah harus menginisiasi Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Sultra tentang Kebidanan.(has)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *