Minat dan Bakat Harus Dimiliki Atlet Jika Ingin Berprestasi
Persiapan yang berkeseninambungan dan adanya beberapa lapis atlet adalah beberapa rekomendasi untuk mencapai prestasi olahraga. Selain itu, harus ada kemampuan membaca dan memproteksi cabang olahraga yang berpotensi mencetak prestasi. Demikian dijelaskan salah satu Doktor Bidang Olahraga Sultra, Dr Aslan S.Pd.,M.Pd., kepada jurnalis sultraindependen.com di ruang kerjanya, Selasa (7/1).
Menurut Aslan yang kini menjabat sebagai kepala Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 9 Kendari, kesimpulan tersebut diperolehnya dari hasil penelitian ilmiahnya. Itu dalam rangka penulisan disertasi dan dipertanggungjabwakan di depan dewan penguji untuk meraih gelar Doktor bidang Olahraga pada program pasca sarjana Universitas Negeri Jakarta (UNJ) tahun 2020 silam.
‘’Salah satu rekomendasinya dari disertasi saya itu adalah, adanya pembinaan berkesinambungan sejak usia dini. Yaitu sejak mereka duduk di bangku SD terus dilakukan secara berkesinambungan sampai yang bersangkutan mencapai prestasi sesuai yang diharapkan,’’ ujarnya.
‘’Kemudian dalam mempersiapkan atlet, tentu harus disiapkan beberapa lapisan. Sehingga, atlet yang ada di level teratas tidak merasa aman dan terus memacu diri untuk tetap berprestasi. Karena di bawahnya ada lapisan kedua dan ketiga yang siap menyodok jika lengah. Jadi ada sistem promosi dan degradasi. Sehingga iklim kompetisi tercipta,’’ tambah Aslan yang juga pernah menjadi juara lomba lari 10 kilometer Kendari Pos, tahun 2001 silam.
Selain itu menurut Aslan, pengurus olahraga juga harus bisa membaca dan memproteksi cabang olahraga serta yang punya potensi untuk berprestasi di masa mendatang. Artinya cabor dan atlet yang diprediksi punya potensi untuk berprestasi di masa mendatang diproteksi agar tidak hengkang ke daerah lain.
Yang tak kalah pentingnya dalam melakukan pembinaan atlet sebuah cabang olahraga adalah, bakat dan minat yang harus dimiliki atlet bersangkutan. Karena kalau seorang atlet hanya punya bakat tanpa minat, hasilnya akan nol. Demikian pula sebaliknya,, jika hanya punya minat tanpa bakat, akan sulit untuk diandalkan mencapai prestasi ke depannya.
‘’Di dunia olahraga saat ini, jika mau berprestasi maka harus total sejak dini. Banyak atlet berprestasi yang tidak lagi menempuh pendidikan formal seperti lazimnya. Pendidikan mereka peroleh dari home schooling. Karena dengan demikian, mereka akan total dalam mengasah bakat dan potensinya di cabang olahraga. Tidak lagi direcoki dengan kesibukan dan rutinitas di bangku sekolah,’’ kata mantan Kepala SKO Sultra tersebut.(has)






