Demi mendengarkan aspirasi dari seluruh pengurus cabang olahraga yang telah meloloskan atletnya berlaga pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI di Aceh-Sumut September mendatang, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sultra menggelar pertemuan (3/2). Pertemuan yang juga dihadiri Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Sultra La Ode Daerah Hidayat, berlangsung di lantai dua ruang rapat KONI Sultra.
Dalam pertemuan yang berlangsung sekitar 3 jam tersebut, pihak KONI Sultra mendengarkan berbagai masukan dari para pengurus Cabor. Yang menjadi fokus sorotan adalah, soal pendanaan yang mereka butuhkan selama persiapan, keberangkatan dan selama iven berlangsung.
Para pengurus cabor meminta KONI Sultra agar nantinya proporsional dalam mengalokasikan anggaran kepada setiap cabor. Sehingga tidak ada kesenjangan yang tinggi antara satu cabor dengan cabor yang lain.
Ketua Pengprov Perpani Sultra, Sarjono S.Sos mengatakan pertemuan ini santa penting artinya karena waktu yang semakin dekat. Tersisa kurang lebih delapan bulan lagi waktu yang dimiliki Cabor untuk mempersiapkan atletnya menuju pelaksanaan waktu pelaksanaan PON. Di sela waktu itu ada beberapa momen seperti momen idul fitri, Pilpres serta tahapan Pilkada yang tentu akan menyita waktu persiapan.
‘’Cabor beraharap kepada KONI, Pemda melalui Dispora sebagai leading sektor tentu dengan dukungan DPRD untuk mempersiapkan anggaran yang dibutuhkan dalam rangka keikutsertaan Sultra pada PON mendatang. Tanggungjawab cabor atlet sudah selesai untuk merebut tiket PON melalui pra-PON. Nah, kita harapkan 27 Cabor ini dapat diberangkatkan secara keseluruhan untuk berlaga di ajang multi-iven PON XXI di Sumut dan Aceh,’’ kata Sarjono yang juga ketua Bidang Humas KONI Sultra.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Sultra La Ode Daerah Hidayat kepada wartawan mengatakan, pertemuan dengan KONI dan seluruh Cabor yang telah lolos PON memang penting dilakukan dalam rangka mempersiapkan diri mengkuti ajang multi-iven empat tahunan tersebut.
Menurutnya, pihak pemerintah provinsi merespon positif apa yang disampaikan setiap pengurus Cabor. Karena bagaimanapun juga, cabor sudah berupaya keras mengikuti ajang Pra-PON dan berhasil meloloskan menghasilkan atlet 146 atlet dari 27 cabor.
Mengenai kebutuhan anggaran, Kadispora meminta kepada pihak KONI agar benar-benar merinci anggaran secara terbuka yang dibutuhkan setiap Cabor. Sehingga anggaran yang nantinya dihibahkan kepada KONI diharapkan bisa mencukupi kebutuhan setiap Cabor.
‘’Namun demkian, jika anggaran yang kita hibahkan ke KONI nanti dianggap minim, tentu akan dipertimbangkan mengenai skala prioritas. Artinya, kalau anggaran Rp 11 milyar dianggap tidak mencukupi maka akan kita prioritaskan kepada Cabor yang berpotensi meraih medali. Tapi kita upayakan anggaran tersebut bisa mencukupi sehingga semua bisa ikut bertanding dan berlomba pada PON mendatang,’’ kata La Ode Daerah Hidayat.(has)






