Gubernur Sultra: Sertifikat Halal Bagi Pelaku Usaha Buka Peluang Pasar Lebih Besar

Berita Utama342 Dilihat

Sertifikasi halal jadi aspek penting menjamin keamanan, kenyamanan, dan kepercayaan masyarakat terhadap produk konsumsi. Dengan sertifikat halal, tidak hanya meningkatkan nilai tambah produk unggulan daerah, tetapi juga membuka peluang lebih luas bagi pelaku usaha menembus pasar lebih besar, baik dalam maupun luar negeri.

Demikian diungkapkan Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Mayjen TNI (Purn) Andi Sumangerukka, S.E., M.M., didampingi Wakil Gubernur Ir. Hugua, dalam sambutannya ketika melaunching zona Kuliner Halal, Aman dan Sehat (Khas) Al-Alam di pelataran Masjid Al-Alam Kendari, Rabu (5/3).

Launching juga dirangkai dengan kick-off program Semarak Rupiah Ramadan dan Berkah Idulfitri (Serambi) yang berlangsung 5–16 Maret 2025. Zona Khas Al-Alam merupakan hasil sinergi antara Bank Indonesia (BI), Pemerintah Provinsi Sultra, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS), serta Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH).

Di bagian lain, Andi Sumangerukka (ASR) mengapresiasi acara ini serta menekankan pentingnya menjaga kebersihan dan pengelolaan sampah di sekitar zona kuliner agar tetap sehat dan nyaman bagi masyarakat.

’’Zona khas di Masjid Al-Alam ini merupakan terobosan yang sangat baik mendorong ikon Sulawesi Tenggara. Tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai destinasi wisata berbasis syariah,’’ ujar mantan Kepala BIN Daerah Sultra ini.

Ditambahkan, sebagai bagian dari program Quick Win 100 Hari, Pemprov Sultra akan mendorong penguatan dan perluasan sertifikat halal bagi seluruh UMKM, khususnya di bidang makanan dan minuman.

’’Kami akan kumpulkan pelaku UMKM untuk mendapatkan pelatihan agar produk mereka tidak hanya halal, tapi juga memiliki cita rasa yang enak dan kemasan yang menarik,’’ ungkap mantan Pangdam XIV Hasanuddin itu.

Dia juga mengajak lembaga keuangan syariah mendukung UMKM halal di Sultra melalui penyaluran kredit syariah, serta mengoptimalkan zakat, infak, dan sedekah sebagai instrumen pemberdayaan ekonomi umat.

Sementara itu, Kepala Perwakilan BI Sultra, Doni Septadijaya, menegaskan, komitmen Bank Indonesia dalam mendukung industri halal tidak hanya melalui peresmian Zona Khas Al-Alam, tetapi juga melalui berbagai inisiatif lainnya.

’’Zona Khas Al-Alam hadir sebagai bentuk komitmen BI menyediakan pilihan kuliner yang tak hanya lezat, tetapi juga terjamin kehalalan, kebersihan, dan kesehatannya bagi masyarakat serta wisatawan,’’ ujarnya.

Dalam mendukung program ini, BI juga menyerahkan sertifikasi halal kepada 40 UMKM dan menyelenggarakan pelatihan bagi Pendamping Proses Produk Halal (P3H) dan Auditor Halal. Selain itu, BI menjalankan program Serambi 2025 untuk memastikan ketersediaan uang rupiah dalam jumlah cukup dan kondisi layak edar di 85 titik layanan penukaran uang di Sultra.

Selain peresmian Zona Khas Al-Alam dan kick-off Serambi 2025, Bank Indonesia juga menghadirkan berbagai program lain selama Ramadan, seperti: Ramadhan Talkshow (Diskusi interaktif tentang ekonomi syariah dan industri halal) Kemudian ada juga Pasar Murah yaitu Penyediaan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau. Serta Ramadhan Competition yaitu berbagai kompetisi kreatif dan edukatif bagi masyarakat.

Turut hadir dalam acara tersebut antara lain Sekretaris Daerah (Sekda) Sultra, Kepala Perwakilan BI Sultra, Kepala OJK, Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama Lingkup Pemerintah Prov. Sultra dan pimpinan instansi vertikal Sultra, Kepala OPD/Instansi Provinsi Sultra, serta para pimpinan organisasi non-pemerintah wilayah Sulawesi Tenggara dan pimpinan perbankan.(has)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *