Pemprov Sultra Bakal Gelar Jambore Tangguh Bencana di Kolaka Timur

Daerah178 Dilihat

Pemprov Sultra Bakal Gelar Jambore
Tangguh Bencana di Kolaka Timur

Demi meningkatkan kapasitas masyarakat dan pemangku kepentingan dalam menghadapi bencana melalui simulasi, edukasi dan pelatihan, pemerintah provinsi Sultra akan menggelar Jambore Tangguh Bencana yang akan digelar di Kolaka Timur, 19-21 Aprl mendatang. Kegiatan ini juga merupakan salah satu inovasi dalam program Quick Win 100 Hari Kerja Gubernur dan Wakil Gubernur Sultra, ASR-Hugua.

Demikian dikatakan, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sulawesi Tenggara, Drs. Asrun Lio, M.Hum., Ph.D., ketika memimpin rapat koordinasi (Rakor) persiapan Jambore Tangguh Bencana 2025 di Ruang Pola Kantor Gubernur Sultra, Jumat, (7/3).

’’Kegiatan ini sangat penting dalam upaya mitigasi dan penanggulangan bencana. Karena itu, berbagai pemangku kepentingan, termasuk Basarnas dan BPBD, akan berperan dalam simulasi dan pelatihan tanggap darurat,’’ ujar mantan Kadis Dikbud Sultra ini.

Menurut Asrun Lio, dipilihnya Kolaka Timur sebagai lokasi Jambore mengingat, daerah tersebut beberapa waktu lalu mengalami lebih dari 300 guncangan akibat gempa. Pemprov akan mengedukasi masyarakat agar lebih tanggap terhadap situasi darurat. Risiko bencana dapat dikurangi jika masyarakat memahami langkah penanggulangannya.

‘’Anggaran kegiatan tersebut difokuskan untuk edukasi dan pelatihan, bukan aspek seremonial. Penganggaran diarahkan untuk kegiatan inti, bukan aksesoris. Tujuannya adalah memberikan pelatihan mitigasi bencana yang efektif,’’ tegas Ketua IKA Unhas Sultra ini.

Sementara itu, Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sultra, Muh Yusup, mengatakan, kegiatan ini akan mencakup berbagai program yang membutuhkan sinergi dan kolaborasi dari semua pihak.

Adapun tujuan khusus dari Jambore Tangguh Bencana 2025 antara lain meningkatkan keterampilan dalam penanganan bencana, memperkuat koordinasi antara pemerintah, media dan masyarakat. Selain itu untuk membangun jiwa korsa di antara pemangku kepentingan kebencanaan, mengintegrasikan teknologi dalam mitigasi dan tanggap darurat, serta menghasilkan rekomendasi strategis untuk pengelolaan bencana yang lebih baik.

Dari kegiatan ini diharapkan terbentuknya jejaring relawan kebencanaan di Sultra, peningkatan koordinasi antara media dan pemerintah dalam penyebaran informasi bencana, meningkatnya kapasitas individu dan komunitas dalam kesiapsiagaan bencana, serta terciptanya budaya tanggap bencana di masyarakat.

Mengusung tema ’’Sinergi dan Kolaborasi: Membangun Ketangguhan Bersama untuk Sulawesi Tenggara yang Siaga Bencana,’’ jambore ini memiliki serangkaian agenda penting.(has)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *