Rakor Inflasi, Antisipasi Lonjakan Harga Jelang Ramadhan
Sultraindependen, Kendari--- Salah satu kegiatan rutin yang dilakukan setiap awal pekan antara Pemerintah Sulawesi Tenggara dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) yaitu Rapat koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi di daerah. Kegiatan ini rutin digelar melalui Zoom Meeting dilaksanakan di Rumah Jabatan (Rujab) Gubernur Sultra, Senin, (26/2).
Rakor secara virtual dilaksanakan serempak di seluruh Indonesia dipimpin Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Tomsi Tohir. Sedangkan nara sumbernya yaitu dari Kementerian atau Lembaga terkait diantaranya Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Pudji Ismartini, Kabid Perencanaan Operasional dan Pelayanan Publik Bulog Epi Sulandari. Ada juga juga Direktur Impor Kemendag Arif Sulistyo, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Moh Ismail Wahab, Deputi Bidang Kerawanan Pangan dan Gizi Badan Pangan Nasional Nyoto Suwignyo, Deputi III Bidang Perekonomian Kantor Staf Presiden Edy Priyono, Wakasatgas Pangan Polri, Sekretaris Jamdatun RI dan Brigjen TNI Eko Nursanto.
Sementara dari pihak Pemprov Sultra dihadiri antara lain Sekda Sultra, Asisten II Setda, Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi Keuangan dan Pembangunan, Kepala BPS Sultra, Perwakilan BI, Kepala Biro Perekonomian, Kanwil Perbendaharaan, Kepala BPKP dan pejabat terkait.
Tomsi Tohir dalam sambutannya berharap agar data terakhir dari deputi statistik bisa memberi pencerahan hingga dapat menghasilkan kesimpulan guna memprediksi persiapan menghadapi bulan suci ramadhan 2 minggu mendatang.
Sementara itu, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Pudji Ismartini memaparkan data terkait tinjauan inflasi dan Indeks Perkembangan Harga (IPH) minggu keempat bulan Februari 2024. Berdasarkan data SP2KP pencatatan 19-23 Februari 2024.
Secara nasional, jumlah Kab/Kota yang mengalami kenaikan IPH sampai dengan M4 Februari terus naik dibandingkan pada M1, M2 dan M3 Februari.
Perkembangan harga beras minggu keempat Februari secara nasional naik 5.44%, harga rata-rata di minggu keempat Rp.15.387, jumlah Kab/Kota yang alami keenaikan 266, meningkat dari minggu sebelumnya 179 Kab/Kota. Secara Umum peningkatan harga beras pada kualitas medium dan premium.
Perkembangan harga cabai merah minggu keempat Februari secara nasional naik 7.63%, harga rata-rata di minggu keempat Rp. 57.521, jumlah Kab/Kota yang alami kenaikan 241, meningkat dari minggu sebelumnya 230 Kab/Kota. Disparitas harga cabai merah di minggu keempat ini cukup besar, 44% wilayah di Indonesia memiliki harga yang lebih tinggi dari rata-rata nasional.
Adapun komoditas yang mempengaruhi perubahan IPH yakni cabai merah, minyak goreng, telur ayam ras, beras, daging ayam ras dan gula pasir mengalami kenaikan harga di sejumlah Kab/Kota. Berdasarkan hasil kesimpulan tersebut, Irjen Kemendagri, Tomsi Tohir mengatakan ada beberapa hal yang perlu ditindak lanjut bersama.
‘’Pertama kepada teman-teman kepala daerah untuk bisa melaksanakan rapat lanjutan dengan Bulog di daerah masing-masing membahas terkait verifikasi data, penyaluran beras SPHP dan jagung yang harus diperhatikan mengenai kenyamanan masyarakat. Kedua realisasi anggaran Dekonsentrasi daerah. Ketiga agar seluruh kepala daerah dapat mengecek kembali petugasnya dan sekaligus dapat menerima data hasil rapat koordinasi dan tindaklanjutnya di Minggu depan melalui laporan,’’ ujarnya.
Usai mengikuti Rakor Inflasi, Sekda Sultra bersama jajarannya melakukan rapat teknis internal Pemerintah, Rapat ini merupakan tindaklanjut usai mengikuti rakor bersama Irjen Kemendagri terkait inflasi. Dalam rapat ini Sekda menyampaikan yang harus dilakukan dalam waktu dekat ini perlu adanya data dari Bulog tentang beras dan persediaan stok.
’’Kita tidak hanya bisa mengatakan bahwa ketersediaan beras kita cukup sampai akhir tahun. Sehingga perlu kita mengantisipasi harga ini dalam waktu dekat dan menghadapi ramadhan yang tinggal 13 hari lagi. Jangan sampai ada kepanikan di masyarakat,’’ ungkapnya.
“Terkait dengan rakor mingguan kita, ada 2 Kota dan 2 Kabupaten yang jadi sampel dari perkembangan harga ini dan nantinya kita akan fokus pada daerah tersebut akan tetapi tidak menyampingkan daerah lain yang juga ada kenaikan harga dari bahan pokok,’’ ujarnya.(has)






