Warga Sultra Diminta Siaga Hadapi Potensi Banjir Rob

Berita Utama327 Dilihat

Warga Sultra Diminta Siaga Hadapi Potensi Banjir Rob

Warga Sultra Diminta Siaga Hadapi Potensi Banjir Rob

Sultraindependen, Kendari–– Berdasarkan analisis cuaca dan iklim Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sultra, banjir pesisir atau banjir rob bakal melanda Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). Untuk itulah Pj Gubernur Sultra Andap Budhi Revianto. Jumat (15/3), mengumpulkan sejumlah instansi terkait menggelar rapat khusus membahas mitigasi potensi terjadinya banjir rob yang diperkirakan terjadi di pesisir timur Kendari, Kabupaten Konawe dan Kabupaten Konawe Utara 18 Maret 2024.

Dalam pertemuan tersebut Andap meminta seluruh stakeholders segera melakukan koordinasi untuk mitigasi dan menyiapkan langkah antisipasi, sehingga dampak bencana dapat diminimalisir dan melakukan respon cepat bencana. Rapat turut dihadiri Kepala Stasiun Meteorologi Sultra Sugeng Widarko, dan Kepala Stasiun Klimatologi Aris Yunatas. Saat rapat, BMKG menyebutkan bibit siklon tropis berdampak signifikan terhadap peningkatan kecepatan angin. Kondisi ini akan berpengaruh pada tinggi gelombang di beberapa wilayah perairan, termasuk wilayah Sultra.

Kemudian, fenomena super new moon atau fase bulan baru bersamaan dengan Perigee (jarak terdekat bulan ke bumi). Fenomena ini disebut berdampak pada peningkatan ketinggian pasang air laut maksimum, yang berpotensi memicu banjir pesisir (rob) di wilayah pesisir Sultra. Peta streamline menunjukkan bahwa di Sultra terdapat fenomena belokan angin (shearline) dan adanya pertemuan dua massa udara (konvergensi). Kondisi ini dapat memicu potensi hujan lebat, disertai angin kencang dan guntur.

Mantan Kapolda Sultra ini juga meminta agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan, termasuk bagi para nelayan. “Para nelayan dihimbau agar lebih mencermati informasi dan prakiraan yang disampaikan BMKG Sultra. Demikian pula masyarakat yang bertempat tinggal dan beraktivitas di wilayah pesisir untuk meningkatkan kewaspadaan.

Andap kemudian membagi tugas ke setiap OPD. Misalnya BPBD Sultra diminta menyusun mitigasi risiko potensi gelombang tinggi yang dapat mengakibatkan banjir rob dengan memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai potensi gelombang tinggi yang dapat mengakibatkan banjir rob. Termasuk mendirikan pos pantau di titik potensi banjir.

Sementara itu, Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga, Fahri Yamsul diinstruksikan melakukan normalisasi sungai akibat sedimentasi, dan perbaikan tanggul akibat longsor bekerjasama dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi IV.

‘’OPD harus memiliki quick respon time apabila terjadi bencana banjir rob di Sultra. Dinas Sosial Sultra misalnya siapkan dapur umum dan tenda pengungsi. Dinas Kesehatan segera dirikan tenda darurat, berikan layanan medis, dan siapkan mobil keliling untuk pelayanan kesehatan,’’ tegas Andap.

Selanjutnya, Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang diinstruksikan menyediakan tandon air bersih di titik-titik potensi banjir. BPBD bersiap membuat tenda pengungsi, pengerahan tangki mobil air, intens koordinasi dengan TNI/Polri, segera melakukan assessment dan melaporkan korban terdampak, serta menyediakan toilet portable di tenda pengungsi. Terakhir, Satpol PP diminta menyiapkan personel untuk menolong korban apabila terjadi bencana.

Andap juga menghimbau masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan di saluran air ataupun sungai. “Mari bersama siaga dan waspada mengantisipasi fenomena super new moon yang dapat akibatkan banjir rob ini. Saya juga menghimbau jaga lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan di saluran air maupun sungai,” kata Andap.

Rapat diantaranya dihadiri Asisten I Sekda, Kadis Kesehatan Sultra Hj Usnia, Kadis Cipta Karya dan Tata Ruang, Martin Effendi Patulak, Kadis Sumber Daya Air dan Bina Marga, Fahri Yamsul, Kasatpol PP Sultra, Hamim Imbu, Sekretaris Dinas Sosial serta Sekretaris BPBD.(has)
.



.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *