Inflasi Sultra Terkendali, di Bawah Rata-rata Nasional

Berita Utama173 Dilihat

Inflasi Sultra Terkendali, di Bawah Rata-rata Nasional

Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) berhasil menjaga stabilitas angka inflasi sampai dengan penghitungan awal bulan Juni 2024. Dari berita resmi BPS yang dirilis hari ini Senin ini (3/6), angka inflasi Sultra –year on year- berada pada angka 2.57 persen atau tercatat di bawah nasional dengan nilai inflasi yakni sebesar 2,84 persen Jika diurutkan dari tingkat inflasi terendah, Sultra berada di peringkat ke-10 dari 38 Provinsi di seluruh Indonesia.

Pj Gubernur mengungkapkan data komoditas penyumbang inflasi -year on year- di Sultra yakni beras sebesar 0.53 persen, sigaret kretek mesin sebesar 0.47 persen, emas perhiasan sebesar 0.19 persen.

’’Terdapat tiga komoditas penyumbang inflasi di Sultra yakni beras, sigaret kretek mesin, dan emas perhiasan. Sedang untuk peredam laju inflasi yakni ikan kembung, ikan layang dan ikan bandeng/bolu,’’ ungkapnya.

Andap juga mengatakan bahwa inflasi -year on year- di Sultra maupun empat Kabupaten/Kota yang dihitung inflasinya masih dalam rentang terkendali yakni antara 1,5 persen hingga 3,5 persen.

Selanjutnya, angka inflasi bulanan (MoM) Sultra juga mengalami inflasi sebesar 0,10 persen, dengan komoditas utama penyebab inflasi yakni kangkung dan bayam sebesar 0,11 persen, serta terong dengan andil inflasi sebesar 0,08 persen.

’’Berdasar historis, dinamika perkembangan harga pasca Hari Raya Idul Fitri selama empat tahun terakhir, Sultra selalu mengalami inflasi. Tetapi angka inflasi kita, Alhamdulillah relatif stabil dan terkendali,’’ ujar mantan Kapolda Sultra ini.

’’Meski beberapa komoditas menyebabkan inflasi seperti kangkung, bayam dan terong, tetapi terdapat tiga komoditas yang mampu meredam laju inflasi -month to month- yakni beras, angkutan udara dan telur ayam ras,’’ tambahnya.

Terakhir, Pj Gubernur selaku Ketua Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas kinerja TPID dan stakeholder terkait, serta berpesan untuk terus melalukan upaya pengendalian inflasi melalui strategi 4K, keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi dan komunikasi.(has)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *