Andap Budhi: Terima Kasih, Masyarakat Sudah Ajarkan Kami Berjuang Hadapi Kesulitan

Berita Utama367 Dilihat

Andap Budhi: Terima Kasih, Masyarakat Sudah Ajarkan Kami Berjuang Hadapi Kesulitan

Sultraindependen, Kendari— Penjabat (Pj) Gubernur Sultra, Andap Budhi Revianto meminta maaf kepada masyarakat Sultra jika selama menjabat sebagai Pj Gubenur belum dapat mewujudkan semua harapan masyarakat. meskipun sejak menjabat tujuh bulan silam terus berupaya semaksimal mungkin berkerja keras mewujudkan harapan masyarakat. Permohonan maaf tersebut disampaikan Andap Budhi Revianto dalam sambutannya sebelum salat Idul Fitri di Mesjig Raya Al-Kautsar Kendari.

Andap Budhi Revianto sendiri melaksanakan Sholat Iedul Fitri 1 Syawal 1445 Hijriah di Masjid Raya Al-Kautsar. Dia tiba sekira pukul 06.50 Wita didampingi putra-putrinya. Turut hadir pula Ketua DPRD Provinsi Sultra, Danrem 143/HO, Sekda Sultra, Pimpinan Kementerian dan Lembaga di Sultra, Imam Besar Masjid Al-Kautsar, Ketua dan Pengurus, serta jamaah mesjid dan warga Kota Kendari.

Shalat Ied yang dimulai tepat pada pukul 07.00 Wita dipimpin Imam Besar Mesjid Al-Kautsar, KH. Mursyidin, dengan khatib yaitu Wakil Ketua MUI Sultra, KH. Djakri Napu.

’’Saya mewakili Forkopimda Tingkat I Provinsi maupun Tingkat II Kabupaten/Kota, menghaturkan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Sultra, jika selama kurang lebih tujuh bulan bertugas di Sultra belum dapat mewujudkan semua harapan masyarakat. Meskipun telah berupaya semaksimal mungkin, dari hari pertama memimpin di Bumi Anoa hingga hari ini,’’ kata Andap Budhi Revianto.

Selain itu Pj. Gubernur ucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat Sultra yang telah berjuang menghadapi berbagai kesulitan, terutama dalam hadapi Covid El-Nino berkepanjangan dan bencana hidrometeorologi berupa banjir.

’’Terima kasih pada seluruh masyarakat Sultra yang telah memberi contoh kepada para pejabat publik. Termasuk kepada saya selaku Pj Gubernur, tentang arti perjuangan hidup. Kita percaya tidak satu pun insan yang akan mencapai kemenangan jika tidak mampu melampaui kesulitan,’’ ucap Andap memberi motivasi dengan menyitir ayat, ‘’Inna Ma’al Usri Yusro, Sesungguhnya, sesudah kesulitan itu akan ada kemudahan.’’

Andap berharap melalui perayaan Idul Fitri 1 Syawal 1445 Hijriah /2024 Masehi menjadi titik awal untuk perjalanan selanjutnya. ’’Perjalanan yang selalu mengarahkan hati, pikiran dan bathin kita kepada Allah SWT. Satu bulan lamanya kita menjalankan ibadah puasa Ramadan. Kita melatih diri bukan hanya sekedar menahan lapar dan dahaga, tetapi juga mengasah kesabaran kita. Insya Allah, ibadah tersebut akan kita lanjutkan untuk menjadikan keimanan kepada-Nya sebagai benteng sekaligus tameng di sisa usia pengabdian kita semua,’’ ujar mantan Kapolda Sultra ini.

Pj. Gubernur pada sambutannya juga menyampaikan harapannya, semoga dapat berkhidmat mewakafkan hidup di jalan mendaki dan sukar. ‘’Semoga kita termasuk orang-orang yang memilih dan dipilih Allah SWT menjadi orang-orang yang menempuh jalan kebajikan,’’ harapnya.

Setelah Sholat Ied, khatib KH. Djakri Napu, menyampaikan khutbah dengan tema ’’Makna Idul Fitri, Mencari Rasa Bahagia dengan Memberi’’.

Djakri Napu menuturkan kisah Rasulullah SAW saat melihat seorang anak yatim piatu. Anak itu duduk menyendiri dengan wajah sedih pada saat Iedul Fitri. Saat itu, Rasulullah SAW meletakkan telapak tangannya dan menawarkan pada si anak yatim. ’’Bila Aisyah menjadi ibumu dan Muhammad jadi ayahmu. Tempat tinggal Rasulullah pun ditawarkan menjadi rumahnya anak yatim. Anak yatim tersebut mendapat berkah yang luar biasa,’’ urai Djakri Napu.

Djakri Napu mengingatkan pada jamaah bahwa sikap Nabi Muhammad hendaknya dijadikan tauladan. ’’Ingatlah bahwa nilai hakiki suatu pemberian tidak semata-mata ditentukan besar kecilnya materi yang diberikan. Pemberian pun tidak selalu berupa materi. Ada hal lain yang tidak bersifat material, namun lebih menentukan nilai dan efektivitas suatu pemberian,’’ ujar Djakri Napu.

Djakri juga mengajak seluruh Jamaah meresapi makna Islam sedalam-dalamnya dengan menjauhkan diri dari ingkar dan kufur. ‘’Mari mengembalikan kesucian, kembali ke fitrah, dengan bermohon ampunan dan maghfirah Allah SWT atas segala dosa kita. Mari saling bermaaf-maafan, bersalam-salaman untuk menciptakan hidup damai sepenuhnya sepanjang masa,’’ pungkas Djakri.

Seluruh rangkaian Shalat Idul Fitri berakhir sekitar pukul 07.50 Wita. Pj Gubernur pun menyempatkan diri bersilaturahmi dengan jamaah dan masyarakat yang hadir di Masjid Raya Al-Kautsar, Kota Kendari.(has)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *