Bendungan Ameroro Dinyatakan Aman

Berita Utama207 Dilihat

Bendungan Ameroro Dinyatakan Aman

Kabar tentang kondisi Bendungan Ameroro yang disebut mengalami kerusakan ternyata hoax belaka. Faktanya, bendungan dinyatakan aman secara struktur dan siap memberi manfaat besar bagi masyarakat Kabupaten Konawe. Demikian ditegaskan Sekda Sultra, Drs. H Asrun Lio.,M.Hum.,Ph.D, mewakili Pj Gubernur, Komjen Pol. (P) Dr. (H.C) Andap Budhi Revianto.,S.I.K.,M.H.

Menurut Asrun Lio, pembangunan Bendungan Ameroro yang terletak di Desa Tamesandi, Kabupaten Konawe, merupakan sebuah kesempatan baik bagi masyarakat Sultra dalam memenuhi kebutuhan hingga menjaga pasokan air. Baik untuk irigasi maupun kebutuhan produksi pangan, di tengah kemungkinan besarnya perkembangan industri pertambangan khususnya di Konawe.

’’Pemerintah Provinsi Sultra tentu mengapresiasi dan terimakasih kepada pemerintah pusat, khususnya melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Direktorat Jenderal Sumber Daya Air. Karena melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi IV Kendari, terus memberikan perhatian terhadap pelaksanaan proyek pembangunan bendungan di Kabupaten Konawe. Insya Allah, pembangunan ini akan memberi banyak manfaat bagi masyarakat kami,” terangnya.

Mantan Kadis Dikbud Sultra ini pun berharap, semua pihak termasuk masyarakat Konawe, bersama-sama menjaga, memelihara, dan melestarikan kawasan sekitar Bendungan Ameroro. Agar manfaat yang diberikan hingga masa mendatang. Sehingga berdampak pada kesejahteraan masyarakat, melalui sejumlah dampak positif dihasilkan. Tidak hanya sebagai suplai air bagi irigasi, namun juga dapat jadi satu potensi pariwisata unggulan di Bumi Anoa.

Sementara itu pemerintah pusat menilai, sebagai daerah penyanggah Kota Kendari yang merupakan Ibu Kota Sulawesi Tenggara, Kabupaten Konawe diperkirakan akan terus mengalami perkembangan. Diantaranya melalui sektor industri nikel, sektor pertanian, sektor perikanan, sektor peternakan, hingga sektor-sektor lain yang membutuhkan ketersediaan air baku, yang sebagian bersumber dari bendungan.

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono telah menyampaikan sebelumnya bahwa pembangunan bendungan bertujuan untuk peningkatan volume tampungan air, sehingga suplai air irigasi ke lahan pertanian terus terjaga, penyediaan air baku, dan pengendalian banjir.

Bendungan Ameroro yang terletak di Desa Tamesandi Kabupaten Konawe merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional. Membendung Sungai Ameroro yang merupakan anak sungai dari Sungai Konaweha, dengan kapasitas tampung 88,27 juta meter kubik yang dapat dimanfaatkan untuk Pelayanan air Daerah Irigasi Ameroro seluas 3.363 Ha, mereduksi banjir di wilayah Konawe sebesar 443 m3/detik, layanan air baku untuk Kabupaten Konawe 511 lt/detik serta potensi listrik 1,3 MW.

Sementara itu, Kepala BWS Sulawesi IV Kendari, A Adi Umar Dani, tepatnya usai mengecek kondisi Bendungan Ameroro, Kamis tanggal 9 Mei 2024 menyampaikan, bahwa seluruh struktur yang ada di Bendungan Ameroro dinyatakan aman secara teknis dan sudah melalui sertifikasi desain, sertifikasi pelaksanaan, serta sertifikasi pengisian awal waduk oleh Komisi Keamanan Bendungan.

‘’Air Bendungan Ameroro sudah dirasakan manfaatnya, diantaranya terkait fungsi pengendalian banjir di kabupaten Konawe dan telah melayani irigasi khususnya pada Daerah Irigasi Ameroro. Ke depan, Bendungan Ameroro juga akan jadi destinasi wisata baru bagi masyarakat Kabupaten Konawe dan sekitarnya,’’ katanya.

Kepala BWS Sulawesi IV Kendari juga menerangkan, terkait beredarnya foto hingga video permasalahan konstruksi pada tebing kiri spillway Bendungan Ameroro, merupakan dokumentasi pada masa konstruksi akhir tahun 2022 lalu. Dengan kondisi tersebut, telah dilaksanakan penanganan dan perbaikan pada tebing kiri spillway melalui penguatan porefilling dan telah tuntas pada Maret tahun 2023 lalu.

“Saat ini kondisi tebing kiri spillway Bendungan Ameroro dipastikan aman dengan dilaksanakan pemantauan terhadap seluruh struktur yang dilaksanakan secara rutin. Adapun foto ataupun video lama terkait tebing kiri spillway, tidak membahayakan area Bendungan Utama. Untuk itu, seluruh masyarakat diharapkan tidak panik dan tidak mudah terprovokasi terhadap adanya berita-berita hoax,” tambahnya lagi.(has)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *