Masa Panen Raya, Harga Beras di Sultra Turun

Ekonomi291 Dilihat

Masa Panen Raya, Harga Beras di Sultra Turun

Seperti rutin dilakukan setiap hari Senin, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara mengikuti Rakor Pengendalian Inflasi di daerah melalui zoom meeting. Kegiatan yang diselenggarakan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri RI) ini dilaksanakan di ruang rapat Biro Perekonomian Setda Sultra, Senin (20/5).

Rakor secara virtual yang dilaksanakan serempak di seluruh Indonesia dipimpin Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemendagri, Tomsi Tohir. Sedangkan narasumber yang dihadir antara lain dari Kementerian atau Lembaga terkait. Diantaranya Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Pudji Ismartini, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, Deputi III Kepala Staf Kepresidenan Edy Priyono, Direktur Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting Kementerian Perdagangan Bambang Wisnubroto, Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Kementan Batara Siagian, Kabid Perencanaan Operasional dan Pelayanan Publik Bulog Epi Sulandari, Satgas Pangan Polri, Sesjamdatun dan Brigjen TNI Eko Nursanto.

Diawali arahan Plt. Sekjen Kemendagri Tomsi Tohir yang mengharapkan seluruh kepala daerah mengoreksi perkembangan kenaikan Inflasi dan dapat saling koordinasi dengan daerah di sekitarnya.

’’Komoditas yang mengalami kenaikan harga pada minggu kedua dan ketiga bulan Mei, yakni; bawang merah sebanyak 298 Kabupaten/kota, cabe merah sebanyak 247 Kabupaten/Kota dan gula pasir 199 Kabupaten/Kota” ungkapnya.

Rakor ini diharapkan berfokus pada kenaikan harga komoditas pada minggu ketiga Mei. Hingga dapat mencari solusi terbaik dalam penanganannya. Upaya yang dilakukan pemerintah daerah dapat dijalankan sesuai laporan yang di sampaikan melalui https://wasinflasi.kemendagri.go.id.

Sementara itu, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Pudji Ismartini memaparkan data terkait tinjauan inflasi dan Indeks Perkembangan Harga (IPH) pada minggu ketiga bulan Mei tahun 2024. Secara historis dari 2020-2023, pada bulan Mei selalu mengalami inflasi dan inflasi tertinggi terjadi pada Mei 2022 sebesar 0,40 persen.

Berdasarkan pemantauan harga SP2KP pada Minggu kedua Mei 2024 beberapa komoditas pangan yang harganya meningkat dan perlu diwaspadai karena terjadi penambahan jumlah Kabupaten/Kota yang mengalami kenaikan harga adalah bawang merah, cabai merah, gula pasir, bawang putih dan telur ayam ras. Sementara harga beras terus mengalami penurunan sampai dengan minggu ketiga Mei 2024 seiring masuknya periode panen raya sepanjang Maret-April 2024.

Adapun 10 Kabupaten/Kota dengan penurunan IPH tertinggi pada Minggu ketiga Mei, salah satunya dari Provinsi Sulawesi Tenggara yakni Kabupaten Muna dengan IPH -4.39 persen, Kabupaten Kolaka Timur IPH -3.41 persen dan Kabupaten Bombana IPH -3.35 persen.

Usai mengikuti Rakor Inflasi virtual, Kadis Ketapang Sultra Ari Sismanto menyampaikan, Inflasi Sultra pada bulan April berada diposisi 2,93 persen masih dibawah rata-rata Nasional dan berada diurutan ke-26. Pada bulan Mei, Indeks Perkembangan Harga (IPH) Sultra berada di angka -2,12 persen. Selain itu, komoditas penyumbang deflasi adalah beras, daging ayam dan cabai.

’’Beras saat ini lagi panen raya di Sultra sehingga harga beras juga relatif turun melandai. Ada tiga Kabupaten masuk 10 besar IPH terendah yakni Kabupaten Bombana, Kabupaten Kolaka Timur dan Kabupaten Muna. Kita akan terus fokus mempertahankan ini semua sehingga ke depannya akan terus bisa mengendalikan laju inflasi dan laju IPH dengan sebaik-baiknya.(has)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *