La Ode Mustari Bakal Jadikan Baubau Sebagai Kota Jasa
Salah satu upaya untuk mengembangkan dan memajukan Kota Baubau adalah dengan menjadikannya sebagai Kota Jasa. Ini juga dapat meningkatkan kesejahteraan kota yang dikenal sebagai kota Budaya, dengan berbagai peninggalan bersejarah dan kaya dengan kebudayaan yang khas.
Demikian ditegaskan, salah satu bakal calon Walikota Baubau dalam kontestasi Pilwali Baubau, November mendatang yaitu, Drs La Ode Mustari, M.Si kepada jurnalis sultraindependen.com di ruang kerjanya, kantor Sekretariat DPRD Sultra, Selasa (2/7).
Menurut La Ode Mustari, Kota Baubau tidak memiliki sumber daya alam (SDA) yang melimpah seperti tambang. Maka itu, kwalitas sumber daya manusianya yang harus ditingkatkan. Sehingga mampu bersaing dalam bingkai Kota Jasa yang akan menjadi fokus utamanya jika mendapat kepercayaan memimpin Baubau periode 2024-2029.
Selain itu, mantan kepala Kecamatan Betoambari ini mengatakan, akan meningkatkan fungsi pelabuhan yang selama ini tidak efisien. Karena pelabuhan kontanier (barang) bersatu dengan pelabuhan kapal penumpang. Sehingga, fungsi pelabuhan Murhum Baubau tidak optimal dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
‘’Bayangkan di satu lokasi pelabuhan, ketika terjadi bongkar muat barang. Belum selesai kapal tersebut membongkar muatannya, kapal penumpang sudah tiba dan menurunkan penumpang. Kapal barang harus mengalah dan menghentikan sementara proses pembongkaran. Itu terjadi berkali-kali. Padahal, sebuah kapal yang parkir dan bongkar muat di pelabuhan itu akan dikenakan biaya tinggi sesuai berapa lama dia parkir dan melakukan aktifitas bongkar muat,’’ beber Mustari yang kini juga masih menjabat sebagai Pj Bupati Buton.
Akibatnya, menurut Sekertaris Dewan (Sekwan) Sultra ini dengan kondisi begitu rupa, menjadikan harga barang kebutuhan di Kota Baubau sangat tinggi jika dibandingkan dengan daerah lain di Sultra.
‘’Insya Allah kalau saya diberikan mandat, maka saya akan membangun pelabuhan khusus bongkar-muat barang. Sehingga tidak saling mengganggu dengan arus penumpang manusia. Dengan demikian, harga tinggi yang selama ini dirasakan masyarakat Kota Baubau akibat tingginya biaya angkutan dapat kita tekan. Saya punya obsesi bagaimana menjadikan Kota Baubau ini sentral dari perdagangan. Sehingga para pedagang dari kawasan Timur Indonesia tidak lagi ke Jawa untuk melakukan aktifitas berbelanja. Cukup di Kota Baubau, dengan syarat infrastruktur untuk mencapai semua itu dapat kita siapkan,’’ tegas Mustari.
Selain pelabuhan infrastruktur lain seperti jalan juga akan menjadi perhatian utama. Karena infrastruktur jalan yang baik akan memperlancar arus barang masuk kota Baubau. Ini juga penting dalam rangka menekan laju inflasi. Karena dengan ketersediaan barang dengan harga terjangkau akan dapat menekan laju inflasi.
Hal lain yang menjadi perhatian pria kelahiran 22 Desember 1964 ini jika terpilih jadi Walikota Baubau adalah meningkatkan infrastruktur di bidang pariwisata. Karena pesona budaya kota Baubau akan sangat menarik bagi para wisatawan baik dalam negeri maupun mancanegara.
‘’Sebagai kota yang dengan budaya, harus kita tingkatkan infrastruktur pendukung. Agar budaya yang dimiliki ini lestari dan mampu menarik minat wisatawan untuk datang di Baubau,’’ ujar alumni pasca sarjana Universitas Veteran (UVRI) Makassar jurusan manajemen perkotaan ini.(has)






