Dugaan Pungli Sertifikasi Guru, Terpa SMAN 4 Kendari
Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 4 Kendari kini diterpa isu tak sedap, tentang adanya dugaan pungutan liar (Pungli) bagi guru yang sedang mengurus sertifikasi. Sumber sultraindependen.com, menyebutkan setiap guru yang sedang mengurus dikenakan biaya sebar Rp 250 ribu. Dengan alasan dana tersebut akan diberikan kepada operator yang mengimput data.
‘’Pada dasarnya, guru mengerti mengenai kelelahan operator dan biasanya memberikan langsung kepada sang operator. Tetapi sekarang sudah ada guru yang bertugas mengumpul dana tersebut. Ada sekitar 70 sampai 80 orang guru yang mengurus sertifkasi. Hitung saja berapa dana yang bisa terkumpul dengan jumlah tersebut,’’ katanya.
Tudingan pungli ini dibantah Suhartini, guru yang bertugas mengumpul dana dari guru-guru sertifikasi tersebut. Suhartini ketika dikonfirmasi jurnalis sultraindependen.com di ruang kerjanya di SMAN 4 Kendari, Rabu (8/1), membantah kalau itu adalah pungli. Karena memang sudah jadi kesepakatan para guru dan sudah berlangsung sejak lama.
‘’Itukan untuk biaya pengurusan sertifikasi para guru pak. Termasuk biaya materai, dan yang lainnya. Yang kerja ini pak, sebenarnya bukan tugasnya. Tetapi kita bebani dengan pekerjaan yang sebenarnya bukan tugas dia. Masa kita tidak kasi upah. Tukang sapu saja tetap kita kasi upah apalagi ini yang mengurus sertifikasi. Nah dari uang yang terkumpul itulah kita bayar upahnya,’’ kata Suhartini yang dibenarkan sejumlah rekan guru yang ada di ruang guru tersebut.
Suhartini juga mengaku heran karena selama ini tidak ada komplain dan semua berjalan baik-baik saja. Tetapi kenapa kok tiba-tiba ada yang memprotes mengenai hal tersebut.(has)






