Nasruddin SH MH: Hindari Konflik dan Sikap Arogan di Lapangan Dalam Menjalankan Tugas Advokat

Berita Utama401 Dilihat

Nasruddin SH MH: Hindari Konflik dan Sikap
Arogan di Lapangan Dalam Menjalankan Tugas Advokat

Tewasnya seorang pengacara bernama Rudi S Gani yang ditembak di Dusun Limpoe, Desa Pattuku, Kecamatan Lappariaja, Kabupaten Bone, pada malam pergantian tahun, mendapat perhatian dari advokat senior Nasruddin SH.,MH. Kepada jurnalis sultraindependen.com, Nasruddin menyatakan rasa belasungkawa mendalam terhadap apa yang menimpa rekan seprofesinya itu.

Untuk itu, Nasruddin meminta pihak Kepolisian agar segera menangkap pelaku dan mengungkap motif yang melatarbelakangi aksi penembakan di malam tahun pergantian tahun tersebut.

‘’Sebagai sesama advokat, kami turut berduka cita yang sedalam dalamnya atas ditembaknya rekan pengacara di Kabupaten Bone tersebut. Kami berharap ini jadi atensi bagi pihak kepolisian agar pelakunya cepat tertangkap,’’ ujar Nasruddin.

Menurut Nasruddin, peristiwa tragis ini merupakan kejadian pertama kali di Indonesia. Meskipun sebelumya ada beberapa advokat yang dianiaya karena sedang menangani sebuah perkara.

Untuk itu dia berharap agar peristiwa ini jadi perhatian bagi advokat ketika menjalankan tugas di lapangan agar semaksimal mungkin menghindari konflik dengan pihak lawan. Menghindari adu argementasi berlebihan di lapangan. Khususnya bagi pengacara muda agar tidak memperlihatkan sikap arogan, karena tugas pengacara adalah membela kepentingan hukum klien.

‘’Ini harus jadi pelajaran bagi kita, semua advokat. Terkhusus bagi rekan-rekan advokat muda agar menghindari konflik di lapangan. Hindari sikap arogan, karena tugas pengacara adalah membela kepentingan hukum klien. Sehingga yang kita kedepankan adalah hukumnya. Adu argumentasi nanti di pengadilan dan ada tata caranya. Sekali lagi jangan berkonflik di lapangan, karena rentan memicu terjadinya kontak fisik, jika sama-sama tak bisa menahan emosi. Bahkan ada beberapa kejadian, advokat muda harus jadi terdakwa karena bertindak melampaui batas kewenangannya,’’ tegas Nasruddin.

‘’Saran saya, lebih baik mengalah dan kendalikan diri jika kita harus ke lapangan. Mengalah bukan berarti kalah. Karena kalah menang itu ditentukan di pengadilan,’’ ujar Nasruddin.

Apakah peristiwa yang menimpa Rudi S Gani ini akan membuat pengacara ciut dalam menjalankan tugasnya ke depan?

‘’Menurut saya tidak. Karena advokat membela kepentingan hukum kliennya. Hanya saja, sekali lagi saya sarankan kepada rekan-rekan advokat khususnya yang masih muda-muda agar menghindari terjadinya konflik dengan bersikap profesional dan jangan arogan,’’ pungkas Nasruddin.

Seperti dilansir berbagai media, Rudy S Gani, seorang pengacara, jadi korban penembakan misterius di kediamannya saat makan malam bersama keluarga. Insiden ini tidak hanya mengguncang keluarga korban, tetapi juga mencederai dunia advokat yang memandang kejadian ini sebagai serangan terhadap profesi hukum.

Kapolda Sulsel, Irjen Pol Yudhiawan, seperti dikutip fajar.co.id, langsung memberikan perhatian khusus atas kasus ini. Tim gabungan dari Polda Sulsel dan Polres Bone dikerahkan ke lokasi kejadian untuk menyelidiki insiden yang menghilangkan nyawa seorang penegak hukum.

’’Kami sudah membentuk tim gabungan untuk mendukung penyelidikan Polres Bone. Tim kami telah memeriksa lokasi dan mengumpulkan bukti-bukti,” ungkap Yudhi, Kamis (2/1).

Hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) dan analisis laboratorium kriminalistik mengungkap bahwa peluru yang digunakan berjenis mimis slug dengan kaliber 8 mm, cocok dengan senjata jenis senapan angin PCP.(has)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *