Gubernur Ingin Sultra Jadi Percontohan Pelaksanaan MBG

Berita Utama122 Dilihat

Gubernur Ingin Sultra Jadi Percontohan Pelaksanaan MBG

’’Mulai minggu depan, saya ingin semua laporan progres SPPG masuk setiap minggu ke meja saya. Tidak boleh ada kabupaten/kota yang tertinggal. Kita semua harus serius dan kerja cepat. Saya ingin Sulawesi Tenggara jadi contoh, bagaimana sinergi antar lembaga bisa berjalan baik. Kita punya potensi pangan lokal, kita punya semangat gotong royong. Mari kita buktikan bahwa kita bisa bergerak bersama demi kebaikan anak-anak kita.’’

Demikian penegasan Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Mayjen TNI (Purn) Andi Sumangerukka (ASR), ketika memimpin Rapat Koordinasi Percepatan Pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Ruang Pola Kantor Gubernur Sultra, Selasa (3/6).

Menurut Gubernur, program MBG bukan sekadar agenda pembangunan, melainkan investasi jangka panjang dalam membentuk generasi unggul, sehat, dan berdaya saing.

Mantan Kabinda Sultra ini mengatakan, Sultra punya tekad besar jadi contoh daerah yang sukses menyelenggarakan program MBG, sekaligus jadi pilot project kolaborasi lintas sektor antara pemerintah pusat dan daerah. Gubenrur akan memimpin langsung pengawasan program tersebut, karena melihat urgensi dan dampaknya terhadap masa depan bangsa.

’’Program Makan Bergizi Gratis ini bukan semata-mata urusan makan. Ini adalah upaya kita bersama membangun generasi emas. Anak-anak kita, ibu hamil, ibu menyusui dan balita, semua prioritas. Kita ingin mereka tumbuh sehat, cerdas dan siap bersaing di masa depan. Maka dari itu, saya sendiri yang akan memantau progres pelaksanaannya di seluruh wilayah,’’ tegas mantan Danrem 143/Haluoleo tersebut.

Mantan Pangdam XIV Hasanuddin in ijuga menyampaikan beberapa poin penting. Pertama, dia minta seluruh laporan perkembangan pembangunan dan operasional Satuan Pendidikan Pelaksana Gizi (SPPG) di kabupaten/kota dikirim secara rutin dan terjadwal langsung ke Gubernur setiap minggu. Hal ini dimaksudkan agar pelaksanaan di lapangan terpantau secara terstruktur dan tidak mengalami keterlambatan.

Kedua, dia perintahkan Satgas MBG Provinsi segera mengadakan rapat teknis pemetaan lokasi pembangunan SPPG di seluruh wilayah Sultra. Ini pentingnya sinkronisasi data pusat dan daerah, khususnya dalam hal validasi jumlah penerima manfaat yang saat ini telah mencapai 705.478 jiwa.

Ketiga, Gubernur menginstruksikan agar instansi terkait segera melakukan komunikasi intensif dengan Koperasi Merah Putih yang jadi mitra strategis dalam pengadaan pangan bergizi. Kerja sama dengan koperasi tersebut akan menjamin ketersediaan logistik dan memperkuat rantai pasok pangan lokal.

Sementara itu, Deputi Bidang Promosi dan Kerjasama BGN RI, Dr. Nyoto Suwigno, dalam paparannya menyampaikan bahwa program MBG menyasar dua kelompok besar yaitu peserta didik dan non peserta didik. Kelompok peserta didik meliputi anak-anak PAUD, siswa SD hingga SMA/SMK/MA, termasuk santri dan siswa SLB. Sementara non peserta didik meliputi ibu hamil, ibu menyusui dan balita. Program ini bertujuan meningkatkan asupan gizi, prestasi belajar, kesejahteraan petani dan UMKM, serta mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.

Dijelaskan bahwa setiap SPPG akan dikelola oleh satu kepala SPPG, satu akuntan, satu ahli gizi dan 47 tenaga penjamah makanan lokal. Semua petugas direkrut secara profesional dan diberi pelatihan sesuai standar nasional.

Dalam sesi diskusi, Gubernur merespons cepat berbagai laporan dari para pihak. Saat mendengar Danlanud Haluoleo telah menyiapkan satu titik lokasi untuk SPPG dengan kapasitas ribuan siswa, Gubernur menyampaikan apresiasi dan minta percepatan eksekusi. Kepada Kadin Sultra yang telah mengusulkan 51 titik SPPG dan delapan telah disetujui, Gubernur menyatakan dukungannya untuk perluasan titik baru.

Dia juga minta Kanwil Kemenag agar memastikan tidak ada pihak ketiga yang menarik dukungan di tengah jalan seperti yang pernah terjadi sebelumnya. Kepada BKKBN Sultra, ia instruksikan agar segera melibatkan Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan dalam menyempurnakan data kelompok rentan non peserta didik.

’’Saya tidak ingin program ini jalan lambat. Kita sedang menyelamatkan generasi bangsa. Ini program besar. Saya minta semua OPD, kabupaten/kota, instansi vertikal, semua bersinergi. Saya ingin ini jadi warisan terbaik kita untuk anak-anak Sultra,’’ pungkas purnawirawan TNI bintang dua ini.

Dengan komando langsung dari Gubernur, komitmen kuat seluruh pemangku kepentingan, serta dukungan penuh dari Badan Gizi Nasional, Provinsi Sulawesi Tenggara kini berada di garis terdepan dalam mewujudkan suksesnya Program Makan Bergizi Gratis.(has)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *