Kadis Perpustakaan dan Kearsipan:
Minat Baca Makin Tinggi, Perpustakaan Buka Sampai Sabtu
Untuk mengakomodir minat baca masyarakat Sulawesi Tenggara khususnya Kota Kendari yang semakin meningkat, perpustakaan modern Sultra menambah waktu operasional. Kalau sebelumnya perpustakaan berlantai tujuh tersebut buka setiap Senin sampai Jumat, kini ditambah dengan hari Sabtu.
Demikian dijelaskan Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Tenggara Hj. Usnia, S.K.M., M.K.M ketika ditemui jurnalis sultraindependen di ruang kerjanya, Senin (13/10).
‘’Karena kunjungan setiap hari yang terus meningkat baik dari kalangan pelajar, mahasiswa dan masyarakat umum, maka kita tingkatkan lagi pelayanan dengan buka pada hari Sabtu. Alhamdulillah, masyarakat begitu antusias untuk datang di gedung ini,’’ ujar Hj Usnia.
Selain itu, pihaknya juga terus berupaya melakukan inovasi untuk menarik dan meningkatkan minat baca di kalangan pelajar dan masyarakat umum. Contohnya dengan menggelar berbagai lomba yang relevan dengan misi yang diemban perpustakaan meningkatkan minat literasi masyarakat.
Salah satu kegiatan yang digelar Selasa (7/10), yaitu workshop pengembangan koleksi etnis nusantara, bertema “Seleksi dan Pengadaan Koleksi Budaya Etnis Nusantara”. Kegiatan diikuti peserta dari Dinas Perpustakaan Kabupaten dan Kota se Sultra dan utusan dari perpustakan sekolah SMA sederajat se Sultra.
Menurut mantan Kadis Kesehatan Sultra tersebut, Workshop digelar untuk menjawab tantangan besar arus globalisasi dan perkembangan teknologi yang begitu pesat. Untuk menjawab permasalahan itu, harus tetap menjaga, melestarikan dan memanfaatkan khasana budaya dari seluruh nusantara kepada generasi yang akan datang.
Untuk itu Dinas Perpustakaan dan Arsip memiliki peran penting yang strategis sebagai garda terdepan dalam melestarikan dan memanfaatkan koleksi dengan baik dalam bentuk manuskrip kuno, buku, rekaman lisan, foto, maupun arsip.
Melalui workshop ini diharapkan dapat melahirkan capaian penting. Diantaranya yaitu Pertama, meningkatkan kompetensi para pengelola perpustakaan dalam melestarikan koleksi nusantara Kedua, membangun jaringan kerja antar lembaga dan individu yang peduli terhadap pelestarian budaya daerah di seluruh nusantara. Ketiga, mengembangkan standar dan pedoman yang seragam dalam pengelolaan koleksi etnis sehingga dapat diterapkan secara efektif dan efisien. Keempat, mendorong inovasi dalam mengelola dan menyebarluaskan koleksi etnis nusantara baik dalam bentuk cetak maupun dalam bentuk digital.(has)






